Skip to main content

The New KRL

Kemarin hari, tepatnya malam pukul 22.30, saya berkesempatan untuk mencicipi KRL dari Manggarai ke Bekasi. Terakhir saya menggunakan kereta ini sekitar 12 tahun yang lalu. Kebetulan setiap perjalanan menggunakan Bus, Ojek, Dsb.

Awalnya agak ragu menggunakan KRL pulang ke bekasi, karena masih dengan gambaran KRL itu jorok, panas, desak2an, dan gak bakalan dapat tempat duduk. 

Ya bnr jika itu 12 tahun silam. Sekarang sangatlah berbeda, ketika adik saya menyarankan saya naik KRL, saya langsung melihat jadwal keberangkatan di websitenya, jadwal keberangkatan 22.34, dan setibanya di sana jadwal keberangkatan on time. 

Kebersihan di dalam KRL juga baik, dan ada penjagaan security yang patroli di dalam KRL. Tidak ada orang yang melakukan jual-beli makanan minuman di dalam, seperti dulu.

Semoga kebaikan dan peningkatan ini kita dapat jaga bersama baik penyedia layanan dan pengguna layanan. Ini demi kebaikan dan kenyamanan bersama.


Illustrated

Comments

Popular posts from this blog

Masjid Teuku Umar Banda Aceh

Sekitar seminggu yang lalu, saya diundang oleh salah satu pemimpin kharismatik Aceh untuk berjamu ke kediaman beliau. Setelah pertemuan tersebut, beliau mengajak saya untuk sholat Jumat di Masjid Baitul Musyahadah (Teuku Umar) Banda Aceh yang di bangun oleh (Alm) Prof. Ali Hasjmy (Prof. Ali Hasjmy adalah Gubernur Aceh periode 1957-1964 dan meninggal 18 Januari 1988). Sepulang dari Masjid tersebut, beliau menceritakan banyak hal termasuk pendirian Masjid Teuku Umar ini. Masjid ini terkenal dengan bentuk kubahnya yang sangat unik. yaitu berupa "Kupiah" yang digunakan oleh Teuku Umar pada saat jaman penjajahan belanda di tahun 1873. Bentuk kubah Masjid ini diinspirasikan oleh Prof Ali Hasjmy saat beliau sedang berdiskusi dengan beberapa temannya untuk perancanaan pembangunan tersebut.  Beliau melihat adanya kupiah tersebut di kediaman beliau yang menurut beliau akan menjadi design yang bagus. Kini benar, Masjid ini lebih dikenal dengan n...

Catatan Kecil: Ceramah Habib Jindan Bin Noval

Musibah besar itu bukanlah pada saat kita mengalami kecelakaan, sakit, dan sebagainya. Akan tetapi, musibah besar itu adalah ketika kita meninggalkan sholat terlebih lagi meninggalkan sholat berjamaah. Musibah besar itu ketika kita lupa akan Allah. Musibah besar itu ketika kita ingkar apa yang diperintahkan Allah. Musibah besar itu memutuskan hubungan dengan Allah. Cobaan yang kita hadapi di dunia bukan berarti Allah Swt tidak sayang dengan kita, bukan berarti kita tidak dilihat oleh Allah Swt. Malah sebaliknya, Allah Swt memberikan kita cobaan untuk meningkatkan keimanan kita. Dan dengan cobaan itu kita terus mengingat Allah Swt. Dengan demikian kita terus mengharapkan surganya Allah. Mari kita membuat kegiatan dunia untuk mencapai akhirat. Kita membuat daftar dan target seperti diantaranya**: 1. Sholat Berjamaah 5x Sehari 2. Sholat Dhuha 3. Sholat Tahajud 4. Sedekah diawal pagi (Sedekah merupakan penangkal bala) 5. Silaturahmi dengan teman, kerabat, saudara 6. Berbuat baik dan memb...

11 Tahun silam ketika di Scotland

Dulu pernah, waktu kecil (Sekitaran SD Kelas 3) saya "merengek-rengek" sama Umah karena ingin sekali naik pesawat. Pergi kemana saja boleh asal naik pesawat. Tapi dengan kondisi saat itu yang sangat tidak memungkinkan, ucapan Umah adalah "Insya Allah nanti Miftah pergi naik pesawat jauh ke luar negeri, yang paling banyak pergi-pergi", "nyan na tanda bak kaki nteuk jioh2 jak" (itu ada tanda lahir di kaki, nanti akan pergi jauh-jauh"). Kira-kira begitulah percakapan saya dan Umah pada saat itu. Tentunya ucapan seorang ibu itu adalah do'a. Siapa yang mengira 14 tahun kemudian saya berada di Scotland. Maka, teruslah kita meminta do'a dari Ibu untuk kebaikan dunia dan akhirat. Jika ucapan dari ibu saja dikabulkan oleh Allah Swt, apalagi do'a yang tulus dan ikhlas. والله أعلمُ بالـصـواب