Skip to main content

A Restaurant in Sydney

Kemarin siang hari, saya dan istri mencoba salah satu restaurant di daerah Punchbowl. Kebetulan kami sedang lapar dan melihat ada restaurant halal, dan bergegas kami kesana.

Ini kejadian yang kebeberapa kalinya saya merasakan toleransi terhadap agama islam yang minoritas di Australia. Ketika kami sedang menunggu makanan yang telah dipesan, saya baru sadar bahwa waktu sholat Dzuhur telah masuk dan kira - kira 1 jam lagi mau habis.

Di Australia ini tidaklah seperti di Indonesia yang sangat mudah kita temui musholla atau masjid. Akhirnya saya mencoba memberanikan diri menanyakan untuk meminta "space" di restaurant tersebut untuk sholat, dan Alhamdulillah saya dapat melaksanankan kewajiban tersebut disamping meja makan saya.

Tidak hanya itu, sebelum saya memulai sholat, restaurant itu dimeriahkan dengan musik-musik anak muda UK 40. Tetapi ketika hendak saya melaksanakan sholat, musik tersebut dimatikan. Alhamdulillah. Diatas ini adalah foto meja kami yang sedang menunggu makanan datang.

Comments

Popular posts from this blog

Masjid Teuku Umar Banda Aceh

Sekitar seminggu yang lalu, saya diundang oleh salah satu pemimpin kharismatik Aceh untuk berjamu ke kediaman beliau. Setelah pertemuan tersebut, beliau mengajak saya untuk sholat Jumat di Masjid Baitul Musyahadah (Teuku Umar) Banda Aceh yang di bangun oleh (Alm) Prof. Ali Hasjmy (Prof. Ali Hasjmy adalah Gubernur Aceh periode 1957-1964 dan meninggal 18 Januari 1988). Sepulang dari Masjid tersebut, beliau menceritakan banyak hal termasuk pendirian Masjid Teuku Umar ini. Masjid ini terkenal dengan bentuk kubahnya yang sangat unik. yaitu berupa "Kupiah" yang digunakan oleh Teuku Umar pada saat jaman penjajahan belanda di tahun 1873. Bentuk kubah Masjid ini diinspirasikan oleh Prof Ali Hasjmy saat beliau sedang berdiskusi dengan beberapa temannya untuk perancanaan pembangunan tersebut.  Beliau melihat adanya kupiah tersebut di kediaman beliau yang menurut beliau akan menjadi design yang bagus. Kini benar, Masjid ini lebih dikenal dengan n...

Catatan Kecil: Ceramah Habib Jindan Bin Noval

Musibah besar itu bukanlah pada saat kita mengalami kecelakaan, sakit, dan sebagainya. Akan tetapi, musibah besar itu adalah ketika kita meninggalkan sholat terlebih lagi meninggalkan sholat berjamaah. Musibah besar itu ketika kita lupa akan Allah. Musibah besar itu ketika kita ingkar apa yang diperintahkan Allah. Musibah besar itu memutuskan hubungan dengan Allah. Cobaan yang kita hadapi di dunia bukan berarti Allah Swt tidak sayang dengan kita, bukan berarti kita tidak dilihat oleh Allah Swt. Malah sebaliknya, Allah Swt memberikan kita cobaan untuk meningkatkan keimanan kita. Dan dengan cobaan itu kita terus mengingat Allah Swt. Dengan demikian kita terus mengharapkan surganya Allah. Mari kita membuat kegiatan dunia untuk mencapai akhirat. Kita membuat daftar dan target seperti diantaranya**: 1. Sholat Berjamaah 5x Sehari 2. Sholat Dhuha 3. Sholat Tahajud 4. Sedekah diawal pagi (Sedekah merupakan penangkal bala) 5. Silaturahmi dengan teman, kerabat, saudara 6. Berbuat baik dan memb...

11 Tahun silam ketika di Scotland

Dulu pernah, waktu kecil (Sekitaran SD Kelas 3) saya "merengek-rengek" sama Umah karena ingin sekali naik pesawat. Pergi kemana saja boleh asal naik pesawat. Tapi dengan kondisi saat itu yang sangat tidak memungkinkan, ucapan Umah adalah "Insya Allah nanti Miftah pergi naik pesawat jauh ke luar negeri, yang paling banyak pergi-pergi", "nyan na tanda bak kaki nteuk jioh2 jak" (itu ada tanda lahir di kaki, nanti akan pergi jauh-jauh"). Kira-kira begitulah percakapan saya dan Umah pada saat itu. Tentunya ucapan seorang ibu itu adalah do'a. Siapa yang mengira 14 tahun kemudian saya berada di Scotland. Maka, teruslah kita meminta do'a dari Ibu untuk kebaikan dunia dan akhirat. Jika ucapan dari ibu saja dikabulkan oleh Allah Swt, apalagi do'a yang tulus dan ikhlas. والله أعلمُ بالـصـواب